cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN : 18581196     EISSN : 23553596     DOI : -
Core Subject : Health,
KEMAS Journal: Research Study in Public Health publishes the article based on research or equivalent to research results in public health or other disciplines related to public health that has not been loaded/published by other media. The journal contains articles about epidemiology and biostatistics, health policy and administration, public health nutrition, environmental health, occupational health and safety, health promotion, reproductive health, maternal and child health, and other related articles in public health. The journal can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in public health issues. The journal was first published in July 2005 and subsequently published twice a year, in July and January. KEMAS Journal is a peer review journal and can be accessed in http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas. Semarang State University (Unnes) is a leading university in Indonesia with the vision to become a world-class conservation university. The conservation vision is closely related to the study of public health sciences. Unnes also published high quality e-journal from various disciplines, integrated, and managed through Open Access Journals that can be accessed in http://journal.unnes.ac.id. The IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia/The Association of Indonesian Public Health Expert) is a non-profit membership association dedicated to advance public health as a scientific discipline and profession that serves public good for Indonesia and humanity.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue " Vol 9, No 2 (2014)" : 14 Documents clear
ANEMIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK MALNUTRISI Zulaekah, Siti; Purwanto, Setiyo; Hidayati, Listyani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDi Indonesia masalah gizi kurang atau malnutrisi masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Masalah penelitian adalah apakah ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antara anak malnutrisi yang anemia dan tidak anemia. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antara anak malnutrisi yang anemia dan tidak anemia. Lokasi penelitian di Kelurahan Semanggi dan Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Data sosial ekonomi yang dikumpulkan adalah pendapatan keluarga ,umur ayah, umur ibu, dan jumlah anak. Data karakteristik anak meliputi kadar Hb anak, data pertumbuhan anak (berat badan, tinggi badan dan nilai Z-Score BB/U), dan perkembangan anak (motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan bahasa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada anak malnutrisi sebesar 25%. Anak malnutrisi yang anemia mempunyai berat badan, tinggi badan, dan Z-Score BB/U yang lebih rendah dibandingkan dengan anak malnutrisi yang tidak anemia. Skor perkembangan motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan bahasa anak malnutrisi yang anemia lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak anemia. Simpulan penelitian, tidak terdapat beda nyata laju pertumbuhan dan tingkat perkembangan antara anak malnutrisi yang anemia dengan yang tidak anemia. In Indonesia, lack of nutrition or malnutrition remains one of the major public health prob-lems. Research problem was whether difference growth and development between malnutri-tion child with anemic and without anemic. The purpose to analyze the differences growth and development between malnutrition child with anemic and without anemic. Research location Semanggi and Sangkrah Village, Pasar Kliwon District, Surakarta City. Socio-eco-nomic data collected were family income, father’s age, mother’s age, and number of children. Data child characteristics include hemoglobin level of children, child growth data (weight, height, and the Z-Score value of W/A), and child development (gross motor, fine motor, and language development). The result showed that the prevalence of anemia in malnourished children as 25%. Child malnutrition anemia have weight, height, and Z-Score W/A lower than the malnourished children without anemic. Score gross motor development, fine mo-tor, and language development child malnutrition with anemic lower than children without anemic. The conclusions, there was no significant growth and development difference of malnutrition children with anemic or not.
FAKTOR RISIKO UNDERWEIGHT BALITA UMUR 7-59 BULAN Rahim, Fitri Kurnia
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMasalah penelitian adalah faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan status gizi underweight pada balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi underweight pada balita. Metode penelitian survei pada balita umur 7-59 bulan di wilayah Puskesmas Leuwimunding sebanyak 200 sampel, menggunakan cluster random sampling. Pengambilan data dengan wawancara dan pengukuran berat badan secara langsung menggunakan alat ukur dacin. Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan balita yang tergolong status gizi underweight sebanyak 31,40 %, yang mengalami diare kronik 14,90 %, dan pneumonia 8,80 %. Praktik pemberian makan anak balita tergolong kurang baik sebanyak 43,80 %, praktik pengobatan anak balita tergolong kurang baik sebanyak 25,30 %, dan praktik kesehatan anak balita tergolong kurang baik sebanyak 41,80 %. Tingkat konsumsi energi kurang baik pada anak balita sebanyak 60,30 %, dan tingkat konsumsi protein kurang baik pada anak balita 54,60 %. Simpulan penelitian, faktor yang berhubungan dengan status gizi buruk pada balita umur 7-9 bulan yaitu pola asuh pemberian makan balita, tingkat konsumsi energi, dan protein balita. The research problem was whether the factors associated with underweight nutritional sta-tus in children under five. Research purpose to determine the factors associated with under-weight nutritional status in toddler. Survey method in infants aged 7-59 months in the re-gion of Leuwimunding health center amounts 200 samples, using cluster random sampling. Data collected by interview and direct weight measurement using bathroom scales. Data analysis by chi square. The results showed the nutritional status of toddler were classified as underweight as 31.40 %, which was experiencing chronic diarrhea 14.90% and pneumonia 8.80%. Unfavorable practice of toddler feeding as 43.80%, unfavorable treatment practices of toddler as 25.30%, and unfavorable health practices of toddler as unfavorable as 41.80% . The rate of energy consumption is not good for toddler as much as 60.30%, and the rate of protein consumption wass less good in 54.60% of toddler. The conclusions, factors associ-ated with underweight nutritional status in infants aged 7-9 months were toddler feeding, level of energy consumption, and protein toddlers.
KEBERADAAN TPS LEGAL DAN TPS ILEGAL DI KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN Mulasari, Surahma Asti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah yang terus bertambah dan tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah baik pada pemerintah, sosial masyarakat, kesehatan, dan lingkungan. Permasalahan penelitian adalah bagaimana gambaran keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) legal dan ilegal dan dampak keberadaan TPS legal dan ilegal di Kecamatan Godean Sleman Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) legal dan ilegal dan dampak keberadaan TPS legal dan ilegal di Kecamatan Godean Sleman Yogyakarta. Metode penelitian adalah survei deskriptif dengan wawancara dan bantuan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk mengetahui dan menggambarkan lokasi TPS legal dan ilegal di Kecamatan Godean. Hasil penelitian menunjukkan dari tujuh desa yang terdapat di Kecamatan Godean, Desa Sidoagung memiliki TPS ilegal terbanyak dengan jumlah 19 TPS. Desa Sidorejo berjumlah 1 TPS ilegal dan 1 TPS Legal, Desa Sidomulyo memiliki TPS ilegal yang berjumlah 2 TPS, Desa Sidokarto memiliki TPS ilegal berjumlah 4 TPS, Desa Sidoarum memiliki TPS ilegal berjumlah 4 TPS, Desa Sidomoyo memiliki TPS berjumlah 6 TPS ilegal dan 2 TPS Legal. Simpulan penelitian, terdapat 3 TPS legal dan 45 TPS ilegal di Kecamatan Godean. Growing garbage and not managed properly cause problems for government, social, health, and environment. The research problem  was how the description of legal and illegal waste disposal (TPS) and the impact of legal and illegal TPS existence in Godean District of Sleman, Yogyakarta. Research purpose was to descript the presence of legal and illegal waste disposal and their impact. Research method was descriptive survey with interviews and a Geographic Information System (GIS) to identify and describe the legal and illegal polling locations in Godean District. The results showed that there were seven villages in the Godean district, Sidoagung village has the highest number of illegal TPS amounted 19 TPS . Sidorejo village have 1 legal TPS, 1 Illegal TPS, Sidomulyo village have 2 illlegal TPS, Sidokarto village have 4 illegal TPS, Sidoarum village have 4 illegal TPS, Sidomoyo village have 6 illegal TPS and 2 legal TPS. Conclusion, there were 3 legal and 45 illegal TPS in the Godean District.
INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN KELAINAN REFRAKSI MATA TERHADAP KELELAHAN MATA Prayoga, Hermawan Ady
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi perkerja agar tidak membawa dampak atau akibat buruk kepada tenaga kerja yang berupa penyakit atau gangguan kesehatan. Salah satu faktor fisik di tempat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yaitu penerangan. Masalah penelitian adalah bagaimana hubungan antara intensitas pencahayaan dan kelainan refraksi mata dengan kelelahan mata pada tenaga para medis di bagian rawat inap RSUD dr. Soediran Mangun  Sumarso Wonogiri.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara intensitas pencahayaan dan kelainan refraksi mata dengan kelelahan mata pada tenaga para medis. Metode penelitian cross sectional, dengan populasi perawat RSUD dr. Soediran Mangun  Sumarso Wonogiri berjumlah 299 orang. Sampel berjumlah 41 responden, menggunakan random sampling. Instrumen berupa lux meter dan pengukuran reaction timer. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kelelahan mata pada tenaga medis adalah intensitas cahaya (p=0,011) dan kelainan refraksi mata (p=0,018). Simpulan penelitian, ada hubungan antara intensitas pencahayaan dan kelainan refraksi mata dengan kelelahan mata pada tenaga para medis di bagian rawat inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Occupational health and safety aimed to protecting worker of bad effect, for example from diseases or health problems. One of the physical factors in the workplace that can lead to accident and occupational disease is lighting. Research problem was how the relationship between light intensity and abnormality eye refractive to eye fatigue on medical staff at dr. Mangun Soediran Sumarso Wonogiri. Research purpose was to determine the relationship between light intensity and abnormality eye refractive to eye fatigue of the medical personnel. Cross-sectional research methods with nurses population from dr. Soediran Mangun Sumarso hospital Wonogiri, amounts 299 people. The samples amounted to 41 respondents, using random sampling. Instruments such as lux meters and reaction timer. The result showed that the variables associated with eye fatigue on medical staff were light intensity (p=0.011) and abnormality eye refractive (p=0.018). The conclusions, there was relationship between light intensity and abnormality eye refractive to eye fatigue on the medical staff at dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
GAMBARAN PENGGUNAAN NAPZA PADA ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG Azmiyati, Siti Riza
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah anak jalanan yang tergolong cukup tinggi adalah di Kota Semarang. Lingkungan pergaulan anak jalanan yang bebas menyebabkan anak jalanan rawan melakukan hal-hal negatif, salah satunya yaitu penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan NAPZA pada anak jalanan di Kota Semarang. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan pada tahun 2013. Teknik pengambilan informan secara purposive sampling dilanjutkan snowball sampling. Informan terdiri dari 6 anak jalanan pengguna NAPZA, 6 teman dekat/ kerabat anak jalanan pengguna NAPZA, dan 3 pengurus RPSA di Kota Semarang. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak jalanan menggunakan NAPZA setiap hari di pinggir jalan, bawah jembatan, rumah, dan di tempat bekerja secara berkelompok. Jenis NAPZA yang digunakan adalah pil dextro, pil BI, pil kasaran, lem, minuman keras, dan rokok. NAPZA diperoleh dari apotek, pengedar, toko bangunan, minimarket, dan warung dengan harga Rp 5.000-20.000. Ada keinginan dalam diri anak jalanan untuk berhenti menggunakan NAPZA, namun lingkungan pergaulan anak jalanan yang bebas menyebabkan mereka sulit untuk berhenti. In Central Java Province, Semarang City has more street children than other cities. The circle of society among street children which is quite free cause they ease to do negative things like drugs abuse. This study was carried out to know drugs abuse behaviour of street children in Semarang City. This was a qualitative research. Informants selected using purposive sampling continued by snowball sampling. The informants were 6 street children had drugs abuse behaviour, 6 close friends/ family of them, and 3 employee of RPSA in Semarang. Data items were collected by indepth interview and observation methods. Data items were analyzed by descriptive analysis presented in narration. The result showed that street children used drugs everyday in the street, under bridges, houses, and in their workplaces with their friends. Some types of drug that street children used were dextro pills, BI pills, kasaran pills, glue, alcohol, and cigarettes. Drugs bought at pharmacies store, drugs suppliers, construction stores, minimarkets, and small shops. The range prices of the drugs amount IDR 5.000-20.000. There were desire to stop their drugs abuse behavior, but the society circles among street children which was quite free caused it was hard.
PERBEDAAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL PEMBATIK WANITA DENGAN DINGKLIK DAN KURSI KERJA ERGONOMIS Sumardiyono, Sumardiyono; Ada, Yeremia Rante
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posisi kerja pekerja batik tulis saat ini sebagian besar menggunakan dingklik sehingga posisi kerja menjadi membungkuk yang berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal. Secara ergonomis, posisi kerja tersebut harus dirubah sehingga posisi kerja menjadi lebih alami. Masalah penelitian adalah bagaimana perbedaan gangguan muskuloskeletal pada pekerja yang menggunakan dingklik dan kursi ergonomis. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan gangguan muskuloskeletal pada pekerja yang menggunakan dingklik dan kursi ergonomis. Metode penelitian eksperimental quasi dengan pendekatan one group pre and posttest design. Populasi penelitian seluruh pekerja industri Batik Sragen. Sampel sebanyak 50 orang menggunakan quota random sampling. Tingkat gangguan muskuloskeletal diukur menggunakan kuesioner Nordic body map. Analisis statistik menggunakan  test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keluhan muskuloskeletal sebelum dan sesudah menggunakan kursi ergonomis (p=0,035). Simpulan penelitian, kursi kerja ergonomis menurunkan risiko keparahan gangguan muskuloskeletal.Now, batik workers working position mostly use “dingklik” so work position becomes bent, and it is risk of musculoskeletal disorders. Ergonomically, that working position should be changed becomes more natural position. Research problem was how musculoskeletal disorders differences in workers who use “dingklik” and ergonomic chairs. Research purpose was to determine musculoskeletal disorders differences in workers who use “dingklik” and ergonomic chairs. Quasi- experimental research method by one group pre and posttest design. Population study were Sragen Batik industry workers. Sample of 50 people using by quota random sampling. The rate of musculoskeletal disorders were measured by questionnaire Nordic body map. Statistical analysis using the test. The result showed there were differences in musculoskeletal complaints before and after using ergonomic chairs (p=0.035). The conclusion, ergonomic chair can reduce risk of musculoskeletal disorders.
DAUN KEMANGI (OCINUM CANNUM) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN HANDSANITIZIER Cahyani, Novita Maylia Eka
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Handsanitizer mulai marak dipakai masyarakat sebagai alternatif dalam mencuci tangan. Penggunaannya yang dinilai lebih praktis daripada harus mencuci tangan dengan air dan sabun rupanya menjadi keunggulan dari produk handsanitizer. Namun, produk handsanitizier mengandung kadar alkohol yang tinggi dan diindikasikan dapat memperbesar risiko infeksi virus pencernaan yang tentunya membahayakan penggunanya. Masalah penelitian adalah bagaimana aktivitas anti bakteri daun kemangi (Ocinum cannum) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas anti bakteri daun kemangi (Ocinum cannum) terhadap S. aureus dan E. coli. Metode penelitian adalah eksperimen menggunakan bahan dasar daun kemangi yang mengandung minyak atsiri, yang   berpotensi sebagai zat antibakteri. Hasil penelitian menyebutkan bahwa minyak atsiri daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri S. aureus dan E. coli dengan konsentrasi bunuh minimal 0,5%v/v dan 0,25%v/v. Simpulan penelitian, daun kemangi (Ocinum cannum) efektif dalam membunuh S. aureus dan E. coli. Handsanitizer began bloom used in society as an alternative to hand washing. Its use is considered more practical than having to wash hands with soap and water seems to be the excellence of handsanitizier product. However, handsanitizier products contain high levels of alcohol and may increase the risk of infection indicated gastrointestinal virus that would endanger the user. Research problem was how anti-bacterial activity of basil leaves (Ocinum cannum) against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Research purpose to determine the antibacterial activity of basil leaves (Ocinum cannum) against S. aureus and E. coli. Experimental research method use the basic ingredients of basil leaves that contain essential oils, which has potential as antibacterial agent. The result were basil essential oils have antibacterial activity of S. aureus and E. coli with minimal killing concentrations 0.5% v/v and 0.25 % v/v. The conclusion, basil leaves (Ocinum cannum) effective to kill S. aureus and E. coli.
PENYULUHAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MEMBERIKAN TOILET TRAINING PADA ANAK Musfiroh, Mujahidatul; Wisudaningtyas, Beny Lukmanawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dukuh Mojosari, anak yang telah memasuki usia balita ada yang masih mempunyai kebiasaan mengompol. Hal ini menunjukkan terjadi kegagalan dalam toilet training selama masa balita. Masalah penelitian, bagaimanakah pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu dalam melatih toilet training pada anak usia balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan terhadap sikap ibu dalam melatih toilet training pada anak usia balita. Metode penelitian quasi eksperimental dengan rancangan  posttest group only design. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai anak usia balita di RW 6 Dukuh Mojosari Desa Polokarto yang berjumlah 32 responden, menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan kelompok perlakuan mempunyai sikap baik dalam memberikan toilet training  sejumlah 11 responden (68,8%) dan sikap cukup baik sejumlah 5 responden (31,2%). Kelompok kontrol mempunyai sikap baik dalam memberikan toilet training sejumlah 3 responden (18,8%) dan mempunyai sikap cukup baik sejumlah 13 responden (81,2%). Hasil analisis data menggunakan uji Mann Whitney diperoleh nilai p = 0,005 (< 0,05). Simpulan penelitian, ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu dalam memberikan toilet training pada anak usia balita. In theMojosari village, children who have entered the toddler age still have bedwetting habit. This suggests the failure toilet training during toddler. Research problem was how the influence of education on mother attitudes in toilet training to toddler. Research purpose to determine the effect of education on maternal attitudes in toilet training to toddler. Research method quasi experimental by by posttest only design. Population study were mothers who have toddler in RW 6 Mojosari Village, Polokarto totaling 32 respondents, using total sampling. Data analyzed by Mann Whitney test. Results showed the treatment group had a good attitude to give toilet training as 11 respondents (68.8%) and attitude well enough as 5 respondents (31.2%). The control group had a good attitude to give toilet training as 3 respondents (18.8%) and had a pretty good attitude as 13 respondents (81.2%). The results showed the data analysis obtained using the Mann Whitney test p value=0.005 (<0.05). The conclusion, there was effect of education on by mother attitudes in toilet training to toddler.
HYGIENE SANITASI DAN JUMLAH COLIFORM AIR MINUM Mirza, Muhammad Navis
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penyediaan air selalu meningkat sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan. Tumbuhnya depot air minum isi ulang tidak diimbangi dengan perijinan pembinaan pengawasan dan peredarannya. Dampaknya adalah rendahnya jaminan kualitas air minum yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi kesehatan. Masalah penelitian adalah bagaimana hubungan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dengan jumlah Coliform air minum. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dengan jumlah Coliform air minum. Metode penelitian adalah explanatory research dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh depot air minum di Kabupaten Demak yang berjumlah 136 depot. Jumlah sampel sebanyak 38 depot dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan jumlah coliform dalam air minum adalah hygiene operator (p=0.001) dan variabel yang tidak berhubungan dengan jumlah coliform dalam air minum adalah sanitasi depot air minum isi ulang (p=0.05). Simpulan penelitian, ada hubungan antara hygiene operator dengan jumlah coliform dalam air minum. Total water supply is increasing in line with the progress and improvement of living standards. Growing depot refill drinking water is not matched with the supervision and guidance of licensing its circulation. The impact is low drinking water quality assurance that could potentially cause diseases. The research problem was how relation of hygiene sanitation depot refill with the total Coliform of drinking water. Research purpose to determine the relationship of hygiene sanitation depot refill with the total Coliform of drinking water. The method of research was explanatory research with cross sectional design. Whole population were drinking water depot in Demak, amounts to 136 depots. The total samples as 38 depots by simple random sampling. The instrument used were observation sheets and laboratory examinations. The results showed that the variable related to amount of coliform in drinking water was hygiene operator (p=0.001) and the variable that has not related to amount of coliform in drinking water was sanitary depot (p=0.05). The conclusions, there was a relationship between the hygiene of operators with total coliform in drinking water.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KUSTA Muharry, Andy
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kusta di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian karena dapat menimbulkan masalah yang komplek. Masalah penelitian adalah faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap kejadian kusta di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta, meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, kondisi ekonomi keluarga, riwayat kontak serumah, riwayat kontak tetangga, kebersihan perorangan, kondisi lingkungan fisik rumah dan kepadatan penghuni. Metode penelitian menggunakan desain studi kasus kontrol. Kasus adalah penduduk Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang telah didiagnosis menderita kusta oleh petugas kesehatan berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Kontrol adalah penduduk Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang telah didiagnosis tidak menderita kusta oleh petugas kesehatan berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Sampel diambil berdasarkan fixed disease sampling. Metode analisis, bivariat dan multivariat. Hasil analisis menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta yaitu kondisi ekonomi keluarga rendah (p=0,001 dan OR=6,356; 95%CI=2,212-18,267) dan kebersihan perorangan buruk (p=0,000 dan OR=15,746; 95%CI=4,159-59,612). Simpulan penelitian, kondisi ekonomi keluarga rendah dan kebersihan perorangan buruk mempengaruhi kejadian kusta. Leprosy in Indonesia is still a public health problem that needs attention because it can lead to complex problems. Research problem was whether the factors influence to incidence of leprosy in Tirto district, Pekalongan. Research purpose to determine the factors that influence to incidence of leprosy, included age, sex, education, knowledge, family economic conditions, household contact history, neighbor contact history, personal hygiene, physical environmental conditions, and residential density. Research methods using case-control study design. Cases were residents of Tirto District Pekalongan that have been leprosy diagnosed by health workers based on clinical examination and laboratory. Control is residents of Tirto District Pekalongan who have not been leprosy diagnosed by health workers based on clinical examination and laboratory. Samples were taken by fixed disease sampling. Methods of analysis by bivariate and multivariate analyzes. The analysis showed the factors that influence to leprosy incidence were low economic conditions (p=0.001 and OR=6.356, 95%CI=2.212 to 18.267) and poor personal hygiene (p=0.000 and OR=15.746, 95%CI=4.159-59.612). The conclusion, low economic conditions and poor personal hygiene affect to leprosy incidence.

Page 1 of 2 | Total Record : 14